Kamis, 17 Desember 2009

oriza mengajak untuk sadar<<

 TIPU DAYA SETAN

Kejadian aneh ini (17/12/2009) berawal ketika saya bersama teman saya memeriksakan sulung ke sebuah Rumah Sakit di Bekasi.

Pagi itu tidak ada hal yang aneh ketika kami meninggalkan RS. Dalam perjalanan pulang, mobil yang dikemudikan oleh teman saya faqih terasa normal-normal saja namun 10 menit lepas dari RS, tiba-tiba melalui pandangan mata batin saya, saya didatangi oleh ‘Anna' teman saya yang telah meninggal dunia 3,5 tahun yang lalu. Anna terlihat cantik, lucu dan menggemaskan.

Haru-biru saya dibuatnya. Seluruh kerinduan, rasa bersalah dan emosi saya bercampur-aduk saat itu. Tak terasa air mata membasahi pipiku. saya menangis sesenggukan. Terlebih-lebih ‘teman' saya tersebut memberondong dengan pertanyaan dan pernyataan yang membuat saya merasa bersalah.

Kenapa ori lupa sama Anna, kenapa tidak pernah mengirim doa kepadanya? Serta rajukan dan rengekan khas anak kecil lainnya. Diciumnya pipi saya berkali-kali. Kemudian perhatiannya beralih ke faqih, digoncang-goncangkannya bahu faqih yang sedang mengemudi. Namun karena faqih  belum terbuka mata-bathinnya maka ia kembali ke saya dan bertanya: Ri.. tidak bisa mendengar ya ri? faqih juga tidak bisa melihat Anna ya ri? Saya mengangguk perlahan. Saya jelaskan hal ini kepada faqih, yang lalu membuatnya merasa bersalah pula karena telah "melupakannya". Namun dalam benak pikirannya ada banyak pertanyaan yang perlu segera mendapat penjelasan tentang kehadiran "roh" ini. Anna adalah anak kedua kami, ia meninggal dunia pada usia 8 bulan di kandungan. Menurut pengetahuan yang kami dapatkan selama ini, bahwa anak yang meninggal dalam kandungan roh-nya akan langsung menghadap ke Sang Pencipta. Tapi kenapa roh anak kami ini masih gentayangan di dunia fana ini? Apakah karena kami tidak melakukan aqiqah? ataupun selamatan hingga ia begini? Di mobil dalam perjalanan pulang itu saya dan suami terus memikirkan kemungkinan penyebab dari semua ini.

Sesampai dirumah anak tersebut maunya nempel terus sama papanya. Suami saya yang kebetulan hari itu sedang tidak sehat, selalu berbaring ditempat tidur. "anak" itupun dengan manjanya ikut tiduran memeluk papanya dengan kepala bersandar di dada papanya, saya hanya senyum-senyum saja melihatnya. Suami saya bertanya melalui saya kepada anak kami tersebut mengenai banyak hal seperti: Dimana ia selama ini? Siapa yang mengasuhnya dari bayi hingga usia 3,5 tahun ini? Mengapa ia datang ke kami? Dan lain-lain pertanyaan yang intinya adalah untuk memuaskan rasa penasaran kami.

 TIPU DAYA SETAN

Rasa penasaran kami membuat kami sepakat untuk pergi ke tempat praktek Pak Haji Bambang untuk mencari solusi dan penjelasan. Herannya, tiba saat kami hendak pergi "anak" kami tersebut tidak ingin ikut dengan alasan takut disuruh pulang oleh Pak Haji Bambang. Ia hanya berpesan agar jangan pergi lama-lama karena ia hanya punya waktu menginap satu malam saja, dan besok sudah harus pulang ke tempatnya. Akhirnya saya dan suami berangkat malam itu ditemani oleh anak kami yang paling kecil, Sasha.

Seperti biasa kami mendaftarkan diri pada Bu Ika untuk konsultasi. Sambil menunggu giliran kami ngobrol dengan sesama pasien tentang pengalaman masing-masing. Pada malam itu teman pasien kami lebih banyak yang memiliki keluhan non-medis daripada medis. Tiba giliran saya yang langsung ditangani oleh Pak Haji Bambang.

0 komentar: