Senin, 01 Februari 2010

BERITA SEPAK BOLA

Piala Asia Dan Visi 2020


TAHUN 2007 sungguh tahun penuh berkah bagi persepakbolaan Indonesia. Betapa tidak, ada beberapa agenda penting bernilai sejarah tinggi. Agenda paling bersejarah tentu saja Indonesia sebagai tuan rumah Piala Asia 2007. Menjadi tuan rumah Piala Asia merupakan peristiwa terbesar dalam perjalanan sejarah sepakbola Indonesia. Sebab, inilah pertama kali Indonesia mendapat kepercayaan AFC Konfederasi Sepakbola Asia) menyelenggarakan turnamen terbesar dan paling prestisius di kawasan Asia.

Posisi Indonesia terasa lebih istimewa – dibandingan tiga negara tuan rumah ASEAN lain yaitu Thailand, Malaysia, dan Vietnam–– karena mendapat kepercayaan menggelar partai puncak alias pertandingan final pada 29 Juli di stadion bersejarah dan salah satu stadion terbesar di Asia, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Bisa dibayang-kan, miliaran orang akan menyaksikan pertarungan dua tim terbaik Asia yang diperkirakan akan muncul dari Big Five Asia: Australia, Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Iran.

Piala Asia 2007 bukan semata mengangkat pamor sepakbola Indonesia, tapi juga memicu pertumbuhan ekonomi sekaligus promosi dahsyat bagi Bangsa dan Negara ini. Secara ekonomis, Piala Asia akan mengangkat GNP Indonesia. Dunia pariwisata bakal kian menggeliat. Diperkirakan Jakarta akan dibanjiri lebih dari 1,5 juta orang dari luar, baik dari luar Kota Jakarta maupun dari manca negara. Kota Palembang juga diprediksi akan dijejali tak kurang dari 100 ribu orang dari luar berbagai daerah di Sumatra.

Ribuan orang asing bakal masuk Jakarta dan Palembang selama Piala Asia. Selain petinggi AFC dan FIFA, ada sekitar 300 wartawan asing, talent scouting, pengamat, pelatih asing. Petinggi klub elite dari berbagai Negara juga akan Begitu juga turis mancanegara akan datang berbonpembinaan dong-bondong. Hitung saja, berapa banyak uang yang akan mereka habiskan untuk membayar hotel, makan, rekreasi, berbelanja, dll.

Dari aspek promosi, Piala Asia 2007 akan mengangkat citra Indonesia di percaturan dunia internasional. Mata dunia akan tertuju ke Tanah Air. Diperkirakan, sekitar 2 miliar orang akan menyaksikan pertandingan Piala Asia di Jakarta dan Palembang. Perhatian dunia secara khusus akan tertuju ke Jakarta pada 29 Juli, saat partai final digelar di Stadion Utama Bung Karno.

Demikian tinggi nilai ekonomis dan politis Piala Asia 2007, Presiden SBY sudah dijadwalkan akan hadir dan menonton pertandingan final. Orang nomor satu di Negeri ini akan duduk berdampingan dengan Presi-den FIFA Sepp Blatter, Presiden AFC Mohammad bin Hammam, Pangeran Arab Saudi, serta para duta besar Negara sahabat.

Itulah magis sepakbola. Seorang kepala negara seakan tak punya pilihan kecuali hadir di event akbar sepakbola seperti Piala Dunia, Piala Eropa, Piala Afrika, atau Copa America. Tak terkecuali Presiden RI.

PSSI mencanangkan trisukses di Piala Asia 2007. Pertama, sukses persiapan di semua aspek. Kedua, sukses penyelenggaraan yang meliputi aspek keamanan, kenyamanan, pelayanan, promosi, antusiasme penonton, kualitas penyelenggraan pertandingan, dan keuntungan ekonomis (baca: tiket penonton).

Ketiga, sukses tim melaju ke babak 8 besar untuk pertama kali. Kalau target itu dinilai terlalu muluk, ukuran sukses tim yang realistis adalah kualitas permainan level tinggi. Secara peringkat, mencapai posisi ketiga klasemen babak penyisihan Grup D, sama dengan pencapaian Indonesia di Piala Asia 2004 di Cina. Jadi, ambisi lolos ke babak perempatfinal terasa amat berat lantaran grup ini dihuni dua tim raksasa Asia dan pelanggan Piala Dunia, Korea Selatan dan Arab Saudi.

Bagi PSSI, trisukses di Piala Asia 2007 dijadikan momentum kebangkitan sekaligus lompatan pertama untuk mewujutkan Visi Sepakbola Indonesia 2020 yang dicanangkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Munas PSSI, 19-21 April 2007 lalu di Makassar. Yakni, berdirinya bangunan industri sepakbola nasional sebagai jembatan emas menuju Piala Dunia 2022.

Sebagai langkah awal, Ketua Umum PSSI terpilih Nurdin Halid terus memodernisasi dan memperkuat organisasi PSSI. Ia membentuk lima badan baru yang independen, yaitu Badan Pelatih Sepakbola, Badan Wasit Sepakbola, Badan Industri Sepakbola, Badan Informasi dan Teknologi, serta Badan Urusan Luar Negeri. Demi efektivitas gerak dan akselerasi organisasi PSSI yang begitu besar, Nurdin mengangkat tak kurang 50 tenaga profesional.

Selain hajatan bersejarah Piala Asia dan pencanangan Visi PSSI 2022, tahun 2007 juga bernilai sejarah tinggi justru karena Pengurus PSSI mencanangkan tiga program strategis. Pertama, peluncuran Liga Super yang akan dimulai pada musim kompetisi 2008. Liga Super adalah sebuah upaya mengatrol gengsi, mutu, dan nilai jual kompetisi profesional tertinggi di Tanah Air. Terkait dengan hal itu, Badan Liga Profesional akan menerapkan standar tinggi kepada setiap klub profesional yang tampil di Liga Super.

Kedua, pembangunan School of Excellent sebagai puncak pembinaan sepakbola yunior di Tanah Air. Proyek prestisius ini secara khusus membina pemain-pemain berbakat istimewa di Tanah Air yang direkrut dari tiga kompetisi yunior nasional, yaitu Liga Danone U-13, Liga Medco U-15, dan Liga Suratin U-17. Pemain-pemain yang masuk ke School of Excellent itu juga bisa diambil dari sentra-sentra pembinaan yang sudah ada dan akan dibangun di sejumlah daerah.

Ada dua tujuan utama pembangunan proyek prestisius ini. Pertama, menyiapkan pemain yunior berkualitas tinggi, baik teknis, mental, maupun bahasa asing (Inggris) untuk bisa bersaing masuk ke klub dan liga-liga sepakbola negara maju, khususnya Eropa. Pemain-pemain produk kompetisi hebat inilah yang kelak menjadi tulang punggung tim Merah Putih di berbagai arena internasional, selain produk kompetisi profesional dalam negeri.

Kedua, menciptakan bintang sepakbola idola yang sangat penting di atas panggung lapangan hijau sebagai showbiz yang menghipnotis penonton. Semakin banyak bintang idola, bisnis sepakbola akan semakin bergairah dan hidup.

Program strategis ketiga adalah memacu profesionalisme klub agar mandiri dalam keuangan. Program ini terasa mendesak agar klub-klub profesional tidak lagi mengandalkan dana APBD sebagai sumber utama pendanaan klub. Untuk itu, PSSI telah membentuk direktorat Bussiness Development di bawah Badan Industri Sepakbola dengan tugas pokok membantu klub menggali secara maksimal semua potensi ekonomis klub.

Pertanyaannya, mampukah kita, PSSI dan segenap stakeholders sepakbola Indonesia, memanfaatkan momentum strategis 2007 bagi kejayaan sepakbola di Negeri ini? Jawabannya, terletak pada kepiawaian kita mengelola berbagai agenda 2007 yang sangat strategis itu. Salah atau tidak maksimal dalam mengelola semua itu, PSSI akan kehilangan momentum. Sebaliknya, keberhasilan mengelola, tahun 2007 akan menjadi starting poin bagi PSSI untuk segera ‘lepas landas’ menuju industri sepakbola maju yang diidam-idamkan dan pada gilirannya membuka pintu gerbang Piala Dunia. (yos)

TEHNIK BERMAIN SEPAK BOLA


Dribbling Sebagai Salah Satu Teknik Dasar Sepakbola

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat populer, karena permainan sepakbola sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun orang tua.
Saat ini perkembangan permainan sepakbola sangat pesat sekali, hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola (SSB) yang didirikan. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan sepakbola.
Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing (mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola).
Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh terhadap permainan para pemain sepakbola. Teknik dribbling (menggiring bola) terbagi menjadi tiga macam :
1. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian dalam.
2. Teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki).
3. Teknik dribbling dengan kura-kura bagian luar.
Disamping itu, kecepatan dalam dribbling (menggiring bola) sangat dibutuhkan untuk menunjang penguasaan teknik tersebut. Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berurut-urut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini penulis rumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah permainan sepakbola ?
2. Apa saja teknik dasar permainan sepakbola ?
3. Apa yang dimaksud dribbling ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dribbling ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman penulis mengenai masalah yang dibahas dalam makalah ini. Disamping itu, tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Telaah Artikel.
D. Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Pada dasarnya permainan sepakbola merupakan suatu usaha untuk menguasai bola dan untuk merebutnya kembali bila sedang dikuasai oleh lawan. Oleh karena itu, untuk dapat bermain sepakbola harus menguasai teknik-teknik dasar sepakbola yang baik.
Untuk dapat menghasilkan permainan sepakbola yang optimal, maka seorang pemain harus dapat menguasai teknik-teknik dalam permainan. Teknik dasar bermain sepakbola adalah merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola.
Adapun mengenai teknik dasar sepakbola dapat penulis jelaskan sebagai berikut :
1. Teknik tanpa bola, yaitu semua gerakan-gerakan tanpa bola terdiri dari :
a. Lari cepat dan mengubah arah.
b. Melompat dan meloncat.
c. Gerak tipu tanpa bola yaitu gerak tipu dengan badan.
d. Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang.
2. Teknik dengan bola, yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola, terdiri dari :
a. Mengenal bola
b. Menendang bola (shooting)
c. Menerima bola : menghentikan bola dan mengontrol bola
d. Menggiring bola (dribbling)
e. Menyundul bola (heading)
f. Melempar bola (throwing)
g. Gerak tipu dengan bola
h. Merampas atau merebut bola.
i. Teknik-teknik khusus penjaga gawang.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengambil salah satu teknik dasar sepakbola yaitu teknik menggiring bola (dribbling), karena teknik ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi dalam melakukannya, antara lain menggiring bola menggunakan kaki bagian luar, bagian dalam, dan punggung kaki.
E. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.
F. Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.
DAFTAR PUSTAKA
Luxbacher, Joseph A., 2004, Sepakbola, edisi kedua, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Soekatamsi, 1997, Permainan Besar I Sepakbola, Jakarta, Universitas Terbuka.
Sudjarwo, Iwan dan Nurdin, Enur, 2005, Permainan Sepakbola, Diktat, Tasikmalaya, PJKR FKIP Universitas Siliwangi.

Sejarah Komputer Generasi Pertama

Halo teman teman bagaimana sih asal mulanya sebuah komputer, bagaimana sih kok sekarang ada sebuah alat yang sangat canggih yang disebut komputer?? baiklah teman teman, di bawah ini akan kami jabarkan tentang sejarah komputer bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir. Memang sih tidak ada yang tau persih bagaimana sebuah komputer itu bisa lahir, tapi kan namanya juga belajar sejarah, jadinya menggali informasi dari masa ke masa, kemudian dirangkum, dikelompokkan, diklarifikasi dan akhirnya lahir sebuah sejarah. Sejarah komputer yang kami sajikan ini terbagi menjadi empat generasi komputer, yaitu dari sejarah komputer generasi pertama sampai dengan sejarah komputer generasi keempat.
Sejarah Komputer Generasi Pertama
Awal mulanya komputer pada generasi pertama ini adalah saat terjadi perang dunia kedua, negara-negara yang ikut terlibat dalam perang dunia itu berusaha mengembangkan komputer untuk memaksimalkan kemampuan dalam mengatur strategis yang dimiliki oleh komputer. Hal ini mempengaruhi peningkatan pendanaan pengembangan komputer juga ikut serta mempercepat pertumbuhan kemajuan teknik komputer. Tahun 1941, seorang insinyur Jerman bernama Konrad Zuse membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan juga peluru kendali.
Di tempat lain ada Pihak sekutu juga yang juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kemampuan komputer. Pada tahun 1943, pihak Inggris berhasil menyelesaikan sebuah komputer pemecah kode rahasia yang diberi namakan Colossus yang berfungsi untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan oleh negara Jerman. Efek dari pembuatan Colossus sebenarnya tidak banyak mempengaruhi perkembangan industri komputer, hal itu bisa terjadi karena ada dua alasan yaitu ; yang pertama, colossus adalah bukan komputer serbaguna dalam bahasa inggrisnya “general purpose computer”, ia dibuat hanya agar bisa memecahkan kode rahasia. Yang kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang selesai.
Sedangkan usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu adalah menghasilkan suatu kemajuan lain jika dibandingkan dengan sekutu. Seorang insinyur Harvard yang bernama Howard H. Aiken (1900-1973) bekerja sama dengan IBM, berhasil menghasilkan kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator itu berukuran sangat besar, yaitu dengan panjang setengah lapangan sepak bola dan juga memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil (besar sekali bukan). Komputer itu adalah ; The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Mark I menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mark I beropreasi dengan lambat, ia memerlukan waktu 3-5 detik untuk setiap perhitungan dan tidak fleksibel yaitu urutan kalkulasinya tidak dapat diubah. Mark I tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Sejarah komputer generasi ke dua

Tahun 1948, penemuan transistor sangat berpengaruh terhadap perkembangan komputer masa itu. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. sehingga mengakibatkan, berubahnya ukuran mesin-mesin elektrik yang tadinya berukuran besar menjadi ukuran yang lebih kecil.
Transistor mulai dipakai dalam teknologi komputer dimulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih bisa diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulu sebelumnya. Mesin pertama yang dapat memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM menciptakan superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah data yang besar, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin komputer LARC itu sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga kepopulerannya menjadi terbatas. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan ; yaitu satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya ada di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua ini telah menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner.