Rabu, 09 November 2011

POLA PIKIR


NAMA                  : ORIZA GIUSTIKA
NPM                      : 25111474
KELAS                    : 1KB01


Apa itu pola pikir.?
Definisi 'pola'
Analitis  pola organisasi karangan yang memecah subjek menjadi bagian. Antena gambar yang memperhatikan hebatnya antena isyarat diruang angkasa, yang digambarkan oleh antena kesegala jurusan. Argumentatif pola organisasi karangan dengan mengatur kenyataan disutu susunan yang logis untuk menentukan logis atau proposisi. Bilangan susunan bilangan dengan aturan tertentu, genetik informasi ginetik dimiliki suatu individu.ilustratif pola organisasi karangan pola organisasi karangan yang membuat pengertian suatu tesis atau kalimat pokok menjadi lebih jelas dengan melalui berbagai contoh dan kontras. Inotasi link pola ujaran yang terjadi dari suatu kelompok jeda atau lebih.
Pemikiran sesuatu yang diterima seseorang dan dipakai sebagai pedoman, sehingga diterima dari masyarakat sekellingnya. Pengoboran pola untuk tujuan peledakan yang menunjukkan jumlah lubang bor kedalam dan arah lubang. Perthanan bagan pertahanan yang sudah diduduki menggambarkan kedudukan eselon pos komando, lingkaran kemampuan satuan tembak dan satuan radar serta sikom. Pikir kerangka berfikir. Tanam cara, usaha, sistem, menanam padi, dan sebagainya di satu tahun. Pola pengorbanan untuk peledak yang arah hubungan pengorbanannya membentuk huruf V berpola mempunyai atau memakai pola.
1.         JENIS-JENIS POLA PIKIR (MINDSET)
·         Pola Pikir Tetap ( fixed mindset ), yaitu pola pikir yang tidak dapat ditingkatkan. Ini adalah pola pikir yang negatif, pesimis , tidak percaya diri , puas dengan keadaan yg sekarang, dsb.
·         Pola Pikir Berkembang ( growth mindset ), yaitu pola pikir (pandangan) yang dapat dikembangkan melalui praktik, pelatihan, cara/metode yang tepat. Ini adalah pola pikir yang positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa lebih maju, dsb.
2.         POLA PIKIR TETAP = FIXED MIND = POLA PIKIR TERTUTUP = POLA PIKIR NEGATIF = INI YANG BANYAK KITA JUMPAI POLA PIKIR BERKEMBANG = GROWTH MIND = POLA PIKIR TERBUKA = POLA PIKIR POSITIF INI YANG KITA HARAPKAN JENIS ATAU MACAM POLA PIKIR
3.         CONTOH POLA PIKIR (MINDSET)
·         Merasa bisa berubah
·         Bisa menjabat lebih tinggi asal berusaha dan bekerja dgn baik
·         Bisa pandai asal mau belajar
·         Bisa ber - ada asal berusaha
·         Bisa lebih mampu asal belajar
·         Rajin dan giat bekerja
·         Mempunyai rasa percaya diri
·         Mampu bekerjasama
·         Toleran dan terbuka
·         Loyal dan dapat dipercaya
·         Jujur dan apa adanya
·         Berani menerima tantangan
·         Optimis
·         Berpikir positif
·         Rumput itu akan saya potong secara teratur/rutin.
·         Dll
·         Merasa tidak bisa berubah
·         Merasa ditakdirkan sebagai orang rendahan
·         Merasa diri orang bodoh
·         Merasa ditakdirkan miskin
·         Merasa berkemampuan terbatas
·         Suka bermalas-malasan
·         Kurang percaya diri
·         Biasa bekerja sendiri
·         Egois dan tertutup
·         Menentang dan suka berbohong
·         Suka menipu (mark up)
·         Menarik diri dan suka keajegan
·         Pesimis
·         Berpikir negatif
·         Rumput itu tumbuh dengan cepat, percuma saja saya potong karena toh akan tumbuh lagi
·         Dll

APA ARTI SEMUA INI BAGI ANDA?
·         Intinya adalah agar kita sadar bahwa Pola Pikir manusia itu bisa dirubah dan dikembangkan , oleh karena itu terus kembangkan kemampuan dan potensi diri Anda untuk lebih baik dan sukses.
·         Tidak perlu menyembunyikan kekurangan/kegagalan Anda, tapi carilah jalan keluarnya.
·         Anda mempunyai peluang berkembang secara tidak terbatas , tergantung pada usaha , perjuangan dan doa Anda.



JENIS-JENIS POLA PIKIR
Muh Rosyid, S.Pd., M.M.Pd
Dosen STIE Putra Bangsa Kebumen
Pola Pikir Tetap (fixed mindset), yaitu pola pikir yang relatif tidak berubah. Ini adalah pola pikir yang negatif, pesimis, tidak percaya diri, puas dengan keadaan yg sekarang, dsb.
Pola Pikir Berkembang (growth mindset), yaitu pola pikir yang dapat diubah/dikembangkan melalui praktik, pelatihan, cara/metode yang tepat. Ini adalah pola pikir yang positif dan optimis, selalu ingin berusaha, berjuang terus, percaya bahwa bisa lebih maju, dsb. Inilah pola pikir yang kita harapkan.
CONTOH POLA PIKIR (MINDSET)
Pola Pikir Tetap :
ü  Merasa tidak bisa berubah
ü  Merasa ditakdirkan sebagai orang rendahan
ü  Merasa diri orang bodoh
ü  Merasa ditakdirkan miskin
ü  Merasa berkemampuan terbatas
ü  Suka bermalas-malasan
ü  Kurang percaya diri
ü  Biasa bekerja sendiri
ü  Egois dan tertutup
ü  Menentang dan suka berbohong
ü  Suka menipu (mark up)
ü  Menarik diri dan suka keajegan
ü  Pesimis
ü  Berpikir negatif
ü  Rumput itu tumbuh dengan cepat, percuma saja saya potong karena toh akan tumbuh lagi
ü  Dll

Pola Pikir Berkembang :
ü  Merasa bisa berubah
ü  Bisa menjabat lebih tinggi asal berusaha dan bekerja dgn baik
ü  Bisa pandai asal mau belajar
ü  Bisa berada asal berusaha
ü  Bisa lebih mampu asal belajar
ü  Rajin dan giat bekerja
ü  Mempunyai rasa percaya diri
ü  Mampu bekerjasama
ü  Toleran dan terbuka
ü  Loyal dan dapat dipercaya
ü  Jujur dan apa adanya
ü  Berani menerima tantangan
ü  Optimis
ü  Berpikir positif
ü  Rumput itu akan saya potong secara teratur/rutin.
ü  Dll
APA ARTI SEMUA INI BAGI ANDA?
Intinya adalah agar kita sadar bahwa pola pikir manusia itu bisa diubah dan dikembangkan, oleh keran itu terus kembangkan keampuan dan potensi diri anda untuk lebih baik dan sukses. Tidak perlu menyembunyikan kekurangan atau kegagalan, tapi carilah jalan kuluar dari semua itu.
Anda mempunyai peluang berkembang secara tidak terbatas, tergantung pada usaha, perjuangan dan doa Anda.
Untuk menggali “pola pikir”, maka kita perlukan kesamaan dalam suatu pengertian yang terkait dengan kata tersebut. Dalam hal ini kita uraikan kata POLA : (P)rinsip, (O)rgansir, (L)atihan, (A)ktualisasi ; sedangkan kata PIKIR : (P)embenaran, (I)ntlegensia, (K)ekuatan, (I)ntergrasi, (R)asional.
Jadi POLA PIKIR, bila dirumuskan menjadi untaian kalimat yang bermakna, maka Pola Pikir adalah menjalankan (P)prinsip-prinsip dalam meng(O)rganisir daya kekuatan pikiran kedalam konsepsi dimana kekuatan (L)atihan kedalam (A)ktualisasi membentuk agar (P)embenaran dengan pemanfaatan (I)ntelegensia sebagai suatu (K)ekuatan yang di (I)ntergrasiksn secara (R)asional.
Dengan memperhatikan pemahaman rumusan diatas, maka yang menjadi masalah bagaimana caranya anda mampu untuk mengungkit kemampuan memanfaatkan otak dalam berpikir, dalam hal ini akan sangat bergantung kepada seberapa jauh anda dapat merumuskan kembali yang terkait dengan PENDEKATAN apa yang akan anda gunakan dalam menggali kekayaan terbesar yang ada dalam OTAK untuk dapat dimanfaatkan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka pendekatan yang kita gunakan dalam memaksimumkan pemanfaatan otak dalam menemukan jati diri sebagai manusia dalam wujud tanpa topeng kepalsuan sebagai berikut:
Pertama, “pendekatan dengan menggali makna BAKAT yag tersembunyi dalam diri”, maka disini anda lebih banyak menggerakkan kekuatan otak dengan pola pikir yang tidak sadari artinya lebih menekankan kekuatan dari menghayati yang kita sebut dengan “intuisi”(hasil kerja hati dengan penghayatan) anda sendiri melalui suatu kemampuan untuk menggerakkan kekuatan kebiasaan pikiran dalam mengetuk dinding jiwa dalam meretas jalan menjadi diri sendiri.
Kedua, “pendekatan dengan menggali makna arti berdasarkan pengetahuan dari pengalaman”, maka disini anda lebih menekankan kemampuan berpikir yang disadari berarti ada niat untuk menggali tambang emas yang ada pada anda sebagai manusia ciptaan Allah SWT, disatu sisi ia harus merencanakan, menggerakkan, memimpin dan mengawasi terhadap unsur memori, emosi dan naluri yang ada dalam otak dan disisi lain bagaimana ia memberdayakan alat berpikir berupa kesadaran, kecerdasan dan akal untuk merumuskan dan memecahkan masalah dalam berpikir.
Ketiga, “pendekatan dengan menggali makna perjalanan hidup abadi”, maka anda berpikir ingin mendapatkan barokah yang bersumber dan merupakan karunia dari sifat Rahman-Rahim (Rahmat)Nya semata berarti anda berpikir memanfaatkan otak mencari jawaban bagaimana syariat lahir adalah untuk diamalkan oleh jasad batin. Oleh karena itu lahir batin anda yang berpadu erat tanpa terpisah-pisah, maka amalan lahir dan batin wajib dilaksanaksanakan serentak dalam satu masa di semua waktu dan keadan.
Dengan demikian hikmah berpikir itu harus dapat juga diaktualisasikan untuk kebaikan dirinya dan orang lain, maka disitulah anda akan menemukan tentang diri anda dengan mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mengsinkronisasikan (3M) dari proses pemberdayaan otak untuk melakukan perubahan dalam bersikap dan berperilaku di dunia dan didalam kesiapan memasuki hidup di akhirat
Untuk memberi daya dorong, apakah anda memiliki kemampuan untuk menggali pola pikir sebagai kekayaan terbesar, maka sangat tergantung kesiapan anda dalam melaksanakan ketiga pendekatan tersebut diatas kedalam usaha meperkuat daya kemauan kedalam langkah mengetuk dinding jiwa dalam membangkitkan kebiasaan pikiran.
Sumber : http://ricky1206.blogspot.com/2010/09/pengertian-pola-pikir-mindset.html#ixzz1bQA7qYLX
Pengertian dan Konsepsi Dasar Pola Pikir
Berpikir pada dasarnya adalah suatu proses mental. Misalnya kita berpikir saat mendapatkan penugasan dari pimpinan, maka Anda akan memikirkan mana yang sebaiknya dikerjakan lebih dahulu. Salah satu contoh lainnya, bila Anda memiliki sejumlah uang dalam jumlah tertentu dari gaji Anda, maka Anda akan memikirkan kebutuhan-kebutuhan apa saja yang sebaiknya diutamakan dan kebutuhan mana yang dapat dipenuhi kemudian. Hal ini merupakan suatu bentuk proses berpikir. Berpikir adalah kegiatan mental yang melibatkan kinerja otak. Ketika berpikir setiap individu menggunakan pola-pola pikir tertentu. Pertanyaannya, apakah pola pikir itu?
Pola pikir adalah pola-pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak. Selanjutnya dikatakan bahwa pola pikir adalah pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang. Keyakinan merupakan salah satu bagian dari pola pikir. Met Sandy buku The Piece of Mind menyatakan bahwa pikiran bawah sadar adalah gudang dimana seluruh informasi disimpan. Pengamatan-pengamatan sejak masa kecil direkam secara permanen. Pengamatan yang direkam dalam pikiran bawah sadar inilah yang membentuk pola pikir seseorang. Rekaman bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana dia berada. Beberapa pengaruh lingkungan yang terekam dalam pikiran bawah sadar seseorang bisa positif dan juga negatif. Pengaruh lingkungan tersebut diantaranya adalah lingkungan keluarga, lingkungan sosial, adat istiadat, dan lingkungan pergaulan seseorang. Semuanya direkam secara permanen dalam pikiran bawah sadar seseorang.
Bila ada rangsangan yang membangkitkan alam bawah sadar seseorang, maka rekaman pikiran tersebut akan terputar kembali secara utuh. Pikiran apa yang terekam dalam alam bawah sadar seseorang sangat tergantung pada input yang masuk ke dalam otak seseorang. Pola pikir yang sudah mengakar dalam diri seseorang akan terlihat dalam pola perilakunya sehari-hari yang selanjutnya akan mempengaruhi bagaimana dia bersikap, berinisiasi, dan bertindak. Pola pikir ini akan sangat mempengaruhi kualitas kerja dan kinerja seseorang terkait dengan relasinya dalam lingkungan sosial. Dengan kata lain, pola pikir dapat memicu pelaksanaan pekerjaan sekaligus juga dapat menghambat pelaksanaan pekerjaan bila input negatifnya lebih dominan. Misalnya perilaku malas dalam bekerja dapat bersumber dari pola pikir yang dibentuk oleh lingkungan keluarga yang memanjakan seseorang pada waktu dia masih kecil sampai dewasa, dan lain sebagainya.

Sumber: http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198693-pengertian-dan-konsepsi-dasar -pola 
Macam-Macam Pola Pikir
Menurut psikolog Howard Gardner dalam buku Five Mind for The Future, setidaknya ada 5 (lima) pola pikir yang akan menentukan masa depan manusia, di antaranya adalah:
1. Pikiran yang disiplin. Artinya adalah berangkat dari suatu perilaku yang mencirikan disiplin ilmu, keterampilan, dan tentu soal profesi. Sebut saja ketika seorang praktisi terlibat dalam dunia bisnis dan manajemen, maka menguasai ilmu dalam bidang tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menjadi karyawan yang profesional.
2. Pikiran yang dapat menyerap berbagai informasi dari beragam sumber. Kemudian memahami dan meraciknya menjadi suatu pengetahuan yang baru. Inilah sintesa penting ketika banjir informasi mengalir. Tanpa bisa melihat prioritas informasi yang menjadi kebutuhan, maka akan tenggelam dan tergelincir dalam lautan informasi.
3. Pikiran yang mencoba membentangkan pertanyaan tak terduga, termasuk menampilkan cara berpikir baru. Pola pikir inilah yang akan membuat kita mampu berpikir secara lateral dan bukan sekedar berpikir linear mengikuti jalur konvensional yang seringkali hanya akan membuat kita stagnan.
Handphone maju, progresif, demi terciptanya sejarah hidup yang positif dan berarti.
4. Pola pikir menyambut perbedaan pandangan dengan sukacita, dan bukan dengan sikap saling curiga. Sebuah pola pikir yang akan membuat kita terhindar dari anarki akibat pemaksaan kepentingan. Sebuah pola dan  pikir yang senantiasa mengajak kita untuk merayakan keragaman pandangan dan sekaligus menghadirkan empati.
5. Pola pikir etis. Pola pikir yang membujuk membangun kemuliaan dan keluhuran dalam kehidupan personal dan profesional kita. Intinya adalah bagaimana mungkin menjadi terbaik jika pola pikir masih berselimut dengki, cemburu, sok tahu dan merasa dirinya hebat.
Sumber: http://id.shvoong.com/how-to/careers/2198696-jenis-pola-pikir/#ixzz1bQAljJYP
Menurut saya POLA PIKIR adalah kecenderungan manusiawi yang dinamis, POLA PIKIR dapat mempengaruhi siapa saja, Pola Pikir dapat membantu kita, dapat pula merugikan kita.

JENIS POLA PIKIR
1. POLA PIKIR PERFEKSIONIS.
PRIBADI yang menilai dirinya begitu tajam sehingga sekilas pribadinya tidak berani mencoba sesuatu yang tidak dikuasai dengan sangat sempurna.
2. POLA PIKIR OBSESIF.
Mengingat terus menerus sesuatu yang menakutkan sehingga menteror diri sendiri sampai rasa takut itu menjadi jauh lebih besar dari dirinya sendiri dan akhirnya berhenti sambil meyakini bahwa semuanya adalah malapetaka.
3. POLA PIKIR PESIMIS.
PRIBADI yang meyakini bahwa dirinya telah dikutuk. Bagaimanapun kerasnya berusaha tapi yang datang selalu hal yang kurang menguntungkan. Pribadinya tidak mampu melihat atau peduli akan keberhasilan yang diraih karena dirinya memilih untuk hanya selalu melihat pada kegagalan.
4. POLA PIKIR KETERGANTUNGAN PADA ORANG LAIN.
Pribadinya sangat ingin untuk bebas tapi dilain pihak merasa bahwa hanya orang lain yang dapat menyelamatkannya. Ia berpikir bahwa mereka mencintainya karena mereka telah menyelamatkannya. Ia merasa takut kehilangan hubungan baik yang telah lama dibina.
5. POLA PIKIR BIROKRAT / DOGMATIK.
Memaksakan kehendaknya untuk mengikuti aturan dan merasa yang paling tahu segalanya tapi kita juga dapat mempunyai pola pikir yang baik dan konstruktif.
6. POLA PIKIR OPTIMIS.
Pribadinya percaya bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Semua dapat dilakukan secara bertahap, biar lambat asal selamat maka kita akan berhasil melakukan sesuatu yang teramat sulit

7. POLA PIKIR REALISTIS.
Dapat mengalahkan rasa takut dan hal-hal negatif dan melihat sesuatu tanpa menggunakan emosi lalu membuat rencana secara bertahap dengan penuh rasa percaya diri
8. POLA PIKIR TAOISME.
Hitam tidak selalu jelek dan putih tidak selalu baik.
Sesuatu yang jelek dapat sangat bermanfaat jika ada pada situasi yang tepat., dan sesuatu yang kelihatannya baik mungkin dapat mencelakakan. Pribadinya selalu berada dijalur tengah, berjalan dengan sendirinya tanpa diatur, tanpa emosi, menerima apa adanya tanpa penyesalan.
Setiap saat ANDA dapat menentukan pilihan untuk merubah POLA PIKIR.
Apakah kita akan tetap dengan POLA PIKIR yang POSITIF atau POLA PIKIR yang NEGATIF
POLA PIKIR yang merusak diri ternyata dapat dirubah sehingga kita dapat bekerja dengan lebih baik, pemaaf, mandiri, dapat mengekspresikan diri dan punya cita-cita.

Ekhary.com
Tulisan ini hanyalah untuk sebagai pengingat Dalam Catatan Saya mengenai Pemahaman uang ( Cashflow ). Uang Adalah kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan, dan mampu merubah gaya hidup seseorang mulai dari cara berpenampilan, Gadget yang digunakan, alat transportasi, dan banyak lainnya yang dapat dilakukan oleh Uang.
Sejak dulu Uang adalah alat pembayaran yang sah sebagai pengganti cara pembayaran dengan system barter, apakah Anda menyadari banyak sekali uang yang kita tukarkan (dibeli) hanya untuk membeli barang-barang yang kadang tidak berguna, saya ingin berbagi mengenai Cashflow (Aliran Keuangan) berdasarkan quadrant atau tingkatannya yang telah saya pelajari dari buku Robert T. Kiyosaki .
Tulisan Dari Robert T. Kiyosaki telah memberikan saya inspirasi tentang bagaimana mengelola uang yang baik dan benar, dan saya juga telah belajar mengelola uang dengan bermain game yang di ciptakan oleh Robert T. Kiyosaki yang bernama “CashFlow” . Waktu Saya belum mengerti memainkan game CashFlow, ini sangat sulit sekali karena saya dihadapkan dengan berbagai pilihan dan resiko yang akan saya dapatkan jika saya tidak dapat mengambil keputusan dengan bijak, tetapi setelah saya mengerti saya jadi termotivasi dengan cara pandang orang kaya dalam menggunakan uangnya.
Dibawah ini adalah Jenis pola pikir tentang mengelola uang berdasarkan tingkatannya, Berada dimanakah cara berfikir anda :
1. Pola Pikir Orang Kaya Menggunakan uangnya adalah dengan berinvestasi kedalam bisnis yang akan memberikan uangnya kembali secara passive income (membeli asset), setelah menghasilkan passive income dia lalu kembali membangun passive income selanjutnya, begitu seterusnya sampai dia tidak perlu bekerja dengan tenaganya sendiri. Contoh Bisnis Passive Income : Anda memiliki 40 rumah yang bisa ditinggali oleh orang lain (di kontrak). seperti itulah pokoknya.
2. Pola Pikir Orang Kelas Menengah Menggunakan Uangnya dengan berhutang untuk meningkatkan kualitas hidupnya, dengan membeli barang -barang mewah seperti mobil mewah, rumah mewah, handphone mewah, belanja dengan kartu kredit, dll. Berhutang boleh saja asal kita tidak terlalu banyak berhutang sampai kita tidak mampu membayarnya, dengan berhutang cita-cita untuk menjadi kaya akan tersendat karena hutang. jika dalam permainan cashflow anda berada di dalam track RATRACE yang hanya berputar-putar dalam menjalani hidup seperti KERJA – MENGHASILKAN UANG – BAYAR HUTANG – BERHUTANG KEMBALI seperti itulah putarannya. Orang TIngkatan menegah ini akan selalu bergumul dengan uang dan akan menjadi budak uang karena tidak pernah keluar dari masalah uang.
3. Pola Orang Miskin Menggunakan uangnya itu dia tidak perduli seberapa besar penghasilan yang dia dapat akan selalu masuk kedalam Pengeluaran seperi Ikut Fitness, asuransi, makan di restoran mewah sering berjalan-jalan padahal uang yang dimiliki sangat pas-pasan.
Sedangkan menurut saya pola adalah sebuah kerangka yang kita gunakan untuk membuat sesuatu, melakukan sesuatu . dalam melakukan apapun kita harus memiliki pola,apalagi dalam membuat sesuatu. Sedangan pikir adalah sesuatu yang harus dilakukan manusia setiap hari dan setiap saatnya.
Pola pikir adalah adalah cara kita atau model atau kerangka kita untuk kita berfikir.
Setiap orang memilki cara yang berbeda untuk berfikir
Itu la yang bisa saya kutip yang saya cari dari berbagai sumber walaupun sedikit copi paste mohon dapat untuk bapak terima....
Terima kasih.

PROGRAM DIRI


NAMA            : ORIZA GIUSTIKA
KELAS           : 1KB01
NPM               : 25111474

Apa itu program diri..?
Sangat penting bagi anda untuk memperoleh diri anda untuk berhasil dan mencapai kebebasan finansial. Hal tersebut tidak akan terjadi secara otomatis. Setiap hari anda harus memilih untuk hidup dengan sikap penuh penghargaan bahwa yang akan terjadi adalah semua hal yang baik dan akan membawa anda pada kesuksesan.
Setiap bangun tidur dipagi hari, hal pertama yang harus anda lakukan adalah siapkan diri anda untuk mengarah kepada hal-hal positif dan mengarah kepada tujuan anda. Katakan : "Saya suka diri saya. Hari ini adalah hari yang indah. Saya akan mencapai penjualan senilai Rp. xxx.
Hal seperti ini harus dilakukan setiap hari agar anda memprogram bahwa sadar anda dengan kesuksesan. Keadaan itu berputar atau berubah seiring dengan suasana hati,
walaupun mencari kesenangan dalam kesengsaraan , masih juga bisa sibuk bukan main, dan sesunguhnya kegembiraan yang benar-benar tulus itulah yang merupakan hal yang paling menggembirakan dalam kehidupan ini.
Ada orang yang senang merangkul kesibukan dan keramaian, ada juga yang menyukai ketenangan dan kesantaian, tentu ada prinsip mendapatkan dan kehilangan, sesuai dengan kehendak masing-masing.
Tetapi ada sebagian orang yang mengharapkan jika bisa memiliki keduanya, mereka umumnya mengejar kesempurnaan itu dengan membabi buta, ingin mendapatkan kenyamanan dalam kemewahan juga ingin mendapatkan kesantaian dalam ketenangan, dengan keserakahan yang tak mengenal puas mendambakan segala hal bisa sesuai dengan apa yang mereka inginkan.
Dengan demikian secara sengaja maupun tidak membuat persoalan semakin rumit dan meresahkan hati, dengan sendirinya bertambah lagi kesibukan yang sebenarnya tidak perlu ada.
Semua persoalan itu ada awal dan akhir, ada yang duluan dan belakangan, ada berat dan ringan serta ada prioritasnya. Jika persoalan itu diselesaikan dalam perencanaan matang dan teratur, persoalan itu akan terselesaikan dengan sendirinya, jadi walau sesibuk apapun juga masih bisa menampakkan sikap yang tenang. Sebaliknya, dengan hati yang tidak sabar dan perasaan tak tenang, walau mempunyai kesenggangan waktu juga tidak bisa bersantai, walaupun tidak ada pekerjaan yang dikerjakan juga terasa sangat sibuk sekali.
Apa sebenarnya makna yang hakiki dari kehidupan dan apa tujuan dari hidup? Topik ini sudah sepatutnya untuk dipikirkan dan didiskusikan oleh setiap orang.
Asalkan arah hati kita diletakkan pada posisi yang benar, meski setiap hari dari pagi hingga petang harus bekerja keras membanting tulang, juga masih bisa dikerjakan dengan hati yang riang dan bergembira. Ini seperti ungkapan, “Manusia bisa mengerjakan tanpa dikejar, karakternya akan menjadi tinggi dengan sendirinya.” (Guo Wei/The Epoch Times/lin)
Zaman berubah dengan cepat. Bidang kerja yang di masa lampau dianggap penting, sekarang kehilangan makna. Pekerjaan yang di masa lampau dikeramatkan, sekarang diganti dengan pekerjaan yang sama sekali baru. Kecakapan yang dahulu dianggap mutlak untuk dikuasai, kini diganti dengan alat sederhana. Sikap-sikap kerja yang dahulu menjadi criteria penilaian, kini malah harus ditinggalkan karena tidak sesuai dengan system dan irama kerja. Manajement yang dahulu dianggap paling canggih, kini dianggap usang dan tidak dapat digunakan lagi. Cara-cara kepemimpinan yang dahulu dianggap sukses, kini dipertanyakan keampuhannya. Oleh karena itu, dalam dunia yang cepat berubah, yang terus-menerus diperlukan adalah pengembangan diri. Jika kita tidak mengembangkan diri, kita akan ketinggalan zaman, terpinggirkan, dan tidak mendapat tempat di dunia kerja.

A. Pengertian Pengembangan diri
Pengembangan diri adalah individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha-usaha yang diarahkan oleh mereka sendiri

B. Bidang Pengembangan diri
Pengembangan diri kita sebagai pekerja berdasarkan pada visi dan misi kita sebagai pekerja, serta peran yang akan kita mainkan di tempat kerja. Karena itu, sebelum kita mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan diri, kita terlebih dahulu menetapkan visi dan misi kita sebagai pekerja, serta peran yang akan kita mainkan di tempat kerja. Visi kita sebagai pekerja, misalnya “menjadi pekerja yang dapat dipercaya dan diandalkan.” Berdasarkan visi itu, kita menetapkan misi kita sebagai pekerja, misalnya, “memberi sumbangan optimal kepada lembaga tempat kita bekerja dengan cara bekerja baik dan mendatangkan hasil kerja yang bermutu.” Dengan visi dan misi seperti itu, kita berperan di tempat kerja. Berbekal visi, misi, dan peran itulah kita mengembangkan diri. Bidang yang kita kembangkan yaitu:
1. Integritas diri
Integritas diri adalah sikap yang melekat pada diri kita yang membuat kita mampu tampil dan bekerja secara utuh, tak terpecah antara lahir dan batin, antara kata-kata dan perbuatan, antara prinsip dan tindakan, antara cita-cita dan kenyataan. Integritas kita capai dengan mengambil prinsip-prinsip hidup yang benar, kita yakini dan kita resapkan ke dalam diri, lalu kita usahankan untuk dipraktekan sebagai pegangan hidup secara konsekuen



2. Kedisiplinan
Disiplin adalah sikap menundukan diri pada prinsip-prinsip hidup yang diyakini dan dipegang. Untuk mencapai disiplin diri, kita menjalani hidup dengann berkiblat pada prinsip-prinsip hidup yang benar dan pada selera, rsa atau perasaan, minat sesat, keinginan mendadak, atau cita-cita kabur, dan bukakn pula pada faktor-faktor yang ada diluar diri kita, seperti menyenangkan orang, mendapatkan nama baik dan pujian, diberi kepercayaan dan jabantan, dan sebagianya. Jika kita berpegang pada prinsip, kita mendapatkan patokan dan tuntunan hidup untuk mewujudkan bisi, mewujudkan misi, dan melaksanakan peran kita. Sebaliknya, jika kita tidak berpegantg pada prinsip, kita mudah terombang-ambing dan akhirnya kehilangan visi dan misi, serta lupa akan peran kita.
3. Kegigihan dan Kebijaksanaan
Gigih berarti mau terus bekerja meski pekerjaan yang kita lakukan berat dan menekan. Dengan sikap gigih, pribadi kita ditempa, tekad kita diperkuat, dan motivasi kita di perkokoh. Bijaksanan berrti berani mengambil resiko, tetapi sudah mempertimbangkan masak-masak segala konsenkuensi negatif dan positifnya. Dengan kebijaksanaan, kita berani mengambil inisiatif, berani memulai sesuau yang baru, berani merintis yang belum ada dengan menyadari dan mengetahui resikonya, serta siap menanggung konsekuensi-konsekuensinya.
4. Etika kerja
Etika kerja adalah pemikiran yang mendalam-mulai dari sebab sampai alasan yang terakhir-mengenai lingkup, seluk-beluk, makna, tujuan, manfaat, cara melaksanakan, dan dampak kerja bagi pribadi manusi, masyarakat, dan dunia. Etika kerja membantu kita memendang pekerjaan bukan melulu sebagai sumber nafkah, melainkan sebagai pangagilan hidup, sarana untuk mengembangkan dirk, dan medan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Dengan pekerjaan yang kita emban, kita mau mengisi hidup secara berarti, mengembangkan kemampuan dan kecakapan kita, dan membangun hubungan dengan orang lain untuk bersama-sama membangun masyarakat dan dunia. Disamping itu, dengan etika kerja yang baik, kita bekerja bukan hanya demi kiri kita sendiri atau lembaga tempat kita bekerja, melainkan juga bagi sesama, masyarakat, bahkan dunia.

C. Sifat yang harus dikembangkan
1. Berminat dan mampu mengembangkan dan dikembangkan Kita berminat dan mampu berkembang dan dikembangkan jika kita berminat untuk mengembangkan diri serta mempunyai kemampuan untuk dikembangkan. Dengan minat untuk berkembang, kita akan mudah menerima masukan-masukan dan pelatihan-pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan diri dan kerja kita. Dengan kemampuan untuk dikembangkan, kita mempunyai modal untuk dikembangkan. Jika mempunyai minat dan kemampuan untuk berkembang dan dikembangakan, melalui sistem dan metode pengembangan diri yang bagus dan sesuai, kita mempunyai kemungkinan besar untuk berhasi l berkembang dan dikembangkan.
2. Murah hati
Murah hari (generous) merupakan sikap untuk tidan setengahsetengah dalam hidup dan bekerja. Sebagai pekerja, dengan kemurahan hati, kita bersedia mengerjakan apa saja yang diserahkan kepada kita untuk mencapai tujuan lembaga, juga jika pekerjaan itu tidak termasuk ke dalam tugas kita. Kesediaan ini menjadi petunjuk bahwa kita memiliki kebesaran hati dan mau menerima tugas dengan tanggung jawab yang lebih besar. Dengan demikian, berarti juga bersedia menerima pelatihan dan pendidikan yang diperlukan untuk mengemban tugas yang lebih berat.
3.Bertanggung jawab dalam bekerja
Bertanggung jawab mempunyai dua sisi, yaitu responsibilitas dan akuntabilitas. Dari sisi responsibilitas, bertanggung jawab berarti mau menerima tugas dan mengerjakan tugas itu dengan sepenuh hati, pikiran, dan tenaga ssampai tuntas dan siap menerima segala konsekuensinya. Dari sisi akuntabilitas, bertanggung jawab berarti siap memberi pertanggungjawaban dan siap diminta pertanggungan atas tugas yang sudah kita laksanakan. Ketika kita gagal atau tidak berhasil dalam elaksanakan tugas, kita tidak memberi dalih, melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, atau encari kambing hitam. Bertanggung jawab berarti kitalah yang telah melaksanakan tugas itu dan kita juga yang menanggung segala akibat dari hasil pelakasanaan tugas itu, baik positif maupun negatif. Dengan bertanggung jawab, kita berusahan menjadi pekerja yang mandiri dan tetap bekerja baik walaupun tidak diawasi. Selain itu, kita loyal terhadap lembaga dan berdeidikasi untuk membantu lembaga mencapai tujuannya.

D. Tujuan Pengembangan diri
Tujuan kita mengembangkan diri yaitu:
1. Mendapatkan rasa aman
Menurut Abraham Maslow, keamanan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Di dunia kerja, keamanan itu meliputi kondisi kerja, asuransi kesehatan, gaji pada waktu berhalangan kerja, koperasi simpan pinjam, program pengembangan, dan dana pension. Akan tetapi, keamanan dan rasa aman yang kita cari dengan pengembangan diri bukanlah keamanan dari luar seperti itu, melainkan kemanan dari dalam, yaitu kemanan batin. Kemanan seperti itu kita dasarkan atas kemampuan untuk memberi sumbangan di dalam hidup, kecakapan dalam kerja, watak, dan kepribadian yang sudah berkembang secara lengkap dan utuh: lahir-batin, jasmanirohani, material-spritual. Kita merasa aman karena kita telah berhasil memodifikasi sikap dan prilaku kita menjadi lebih baik, menambah kemampuan dan kecakapan kita, serta meningkatkan prestasi kerja kita. Rasa aman menjadi modal yang tidak ternilai tenang dalam hidup dan kerja kita.
2. Kemantapan hidup
Kemantapan hidup adalah keadaan hidup di mana kita tidak mudah goyah dan digoyahkan, baik oleh factor-faktor yang ada di dalam diri kita, seperti selera, emosi, ambisi, atau mimpi, maupun factor-faktor di luar diri kita, seperti rekan kerja, atasan, lembaga, masyarakat, bahkan dunia. Kemantapan hidup seperti ini merupakan hasil komitmen yang sudah dibuat dan sikap konsekuen untuk memenuhi komitmen itu. Ini berarti bahwa kita sudah berhasil menciptakan kepaduan antara visi, misi, dan peran kita dengan cara hidup, perilaku, dan cara kerja kita. Untuk dapat hidup mantap, kita membutuhkan credo dan keyakinan. Credo berasal dari kata latin credere yang berarti ‘percaya’. Maka, credo berarti ‘aku percaya’. Credo adalah serangkaian hal dan nilai yang kita percayai dan kita pegang sebagai pegangan dan pedoman hidup. Dalam credo itu terkandung prinsip-prinsip yang kita gunakan untuk mengendalikan dan mengarahkan hidup, perilaku, dan kerja kita. Prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan alam, dan hubungan dengan Tuhan. Keyakinan adalah perasaan pasti akan kebenaran dan kebaikan suatu hal, nilai, atau prinsip. Keyakinan menjadi sumber tekad dan kemauan hidup. Kita boleh memilikikemampuan dan kecakapan yang bagus, tetapi jika kita tidak mempunyai keyakinan akan hal yang kita kerjakan, kita tidak akan mendayagunakannya. Tanpa tekad dan kemauan, kita tidak akan bergerak atau berbuat sesuatu. Sebaliknya, dengan keyakinan, kita akan mengambil langkah dan tindakan untuk mencapai sesuatu. Oleh keyakinan, arah hidup ditetapkan dan kemampuan serta kecakapan dimanfaatkan. Kesedihan untuk berkembang membuat kita para pekerja tidak pasif karena kita terus-menerus didorong untuk memanfaatkan segala kesempatan untuk maju. Meskipun lelah, dengan menggunakan tenaga yang tersisa, kita bersedia mengikuti berbagai acara pengembangan seperti ceramah, seminar, penataran, dan sebagainya. Dengan menjadi manusia yang berkembang, kita akan mendapatkan rasa aman dan kemantapan hidup, yaitu dua hal yang kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita perlukan untuk dapat melaksanakan kerja kita secara professional, efisien, efektif, dan produktif. Demi masa depan kita, entah berguna untuk mendapatkan promosi atau tidak, sebaiknya kita terus berusaha mengembangkan diri dengan mengambil usaha-usaha pengembangan agar menjadi pekerja yang dapat diandalkan. Dengan menjadi pekerja yang dapat diandalkan, kita menjadi pekerja yang berharga dan dihargai oleh lembaga.
E. Pentingnya pengembangan diri
Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidup kita, selalu kita iringi dengan melakukan muhasabah. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namun sebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Dengan melakukan muhasabah, kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki. Bulan Ramadhan yang baru lalu, saya berkesempatan berkunjung ke Jepang. Saat itu, saya menyaksikan fenomena peradaban modern Asia melalui interaksi dengan masyarakat Jepang yang dinamis, makmur secara materi, dan memiliki teknologi maju sehingga mampu menjadi keajaiban Asia . Meskipun di sisi lain, kehidupan mereka sebenarnya timpang dan menjadi ironi bila diukur dari parameter ukhrawi. Negara Jepang, dengan caranya sendiri mampu mengantarkan masyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradaban modern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen. Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai, seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yang sejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industry Amerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilan perusahaan dan industry Jepang. Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepang yang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berarti penyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangan secara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yang ada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal, berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasi pada hasil. Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkan dan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitas spiritual, intelektual, fisik maupun material secara kaffah alias total.
F. Upaya Pengembagan diri
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan. Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asah gergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mesti meliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional. Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga, asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruan spiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai dan komitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasi atau berdzikir. Dimensi mental dapat diperbarui melalui kegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuat perencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosional diasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati, melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri. Dalam proses pengembangan diri diperlukankeseimbangan (tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimal sebagaimana yang diharapkan. Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untuk meraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Pola ini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiral secara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untuk melalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, dan berbuat.
G. Hal-hal yang harus dilakukan dalam pengembangan diri
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolok ukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan oleh Lembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kita jadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
1.      Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional. Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar
2.      Menjalin hubungan dengan orang lain
3.      Mengelola waktu secara efektif
4.      Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal dan relevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru
5.      Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi
6.      Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harian agar jadwal kita menjadi teratur.
Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kita miliki
1.      Jelas agar kita dapat leluasa berkembang;
2.   Mendengarkan dengan seksama;
3.   Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
4.   Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yang baik.
H. Proses Pengembangan diri
1. Pancarkan Antusiasme
Menerapkan Prinsip-Prinsip Bertindak kedalam kehidupan nyata akan mempertinggi jiwa anda dan mengangkat semangat anda. Anda akan merasakan kenikmatan dan semangat untuk hidup. Anda akan menjalani hari-hari yang penuh dan lebih baik. Hal ini terjadi karena anda telah memanfaatkan saat-saat hening anda untuk berpikir, mengorganisasikan dan memprioritaskan hidup anda. Anda akan mencintai banyak hal dan hal-hal tersebut akan menjadi bagian dari hari-hari anda. Anda akan selalu berada di bawah kendali. Setiap hari anda akan melakukan hal-hal baik untuk diri anda sendiri maupun orang lain. Kata-kata seperti membosankan, ejekan, tidak berarti.  Antusisme adalah sesuatu yang mudah menular.

I. Metode Pengembangan diri
Beberapa Metode Pengembangan Diri. Selain metode-metode formal seperti misalnya kursus-kursus dan program-program pelatihan, ada berbagai macam metode yang dapat digunakan dan diatur oleh individu itu sendiri. Metode yang paling umum digunakan adalah :
1.Observasi
Seseorang dapat memulai belajar banyak hanya dari mengamati prilaku orang lain. Sebagai contoh adalah area kemampuan interpersonal di mana mengamati kemampuan seorang negosiator yang efektif akan sangat bermanfaat. Target-target pengamatan dapat dimulai dari manajer, rekan-rekan dan bawahan-bawahan individu tersebut.
2.Refleksi
Metode ini mengacu pada memikirkan dan menganalisis hasil observasi. Ini juga mencakup refleksi pada prilaku, kinerja dan alasanalasan utama dari individu itu sendiri.
3. Bacaan penuntun
Membaca buku-buku teks, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel merupakan cara yang mudah untuk meningkatkan pengetahuan. Meminta saran dari orang yang lebih berpengalaman akan sangat bermanfaat dalam penghematan waktu, uang dan usaha. Seperti misalnya jika kita mengalami kesulitan dalam pengontrolan keuangan, maka saran seorang akuntan haruslah menjadi acuan, disamping bacaan tentang keuangan.
4 Kunjungan/ikatan
Menggunakan waktu sehari atau dua hari untuk mengamati dan mengadakan pembicaraan dengan staf di bagian personalia, pemasaran, ataupun keuangan akan meningkatkan pengetahuan mengenai fungsi-fungsi tersebut maupun pengertian akan kontribusi mereka.
5. Mencari Umpan Balik
Mencari umpan balik merupakan hal yang penting dalam proses belajar dan pengembangan diri, khususnya dalam pengembangan keterampilan walaupun metode ini sedikit lebih beresiko. Umpan balik juga dapat digunakan untuk memonitor kemajuan individu. Satu hal yang penting dalam metode ini adalah memilih target-target umpan balik dengan hati-hati.
6. Mencari Tantangan
Jika individu tidak yakin dengan kemampuannya, biasanya dia akan menghindari aktivitas tersebut. Tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan terus kalau individu itu tidak ingin pengembangan dirinya terhambat. Untuk itu diperlukan usaha-usaha lain untuk lebih sering ikut terlibat dalam aktivitas tersebut. Jika didukung dengan persiapan, misalnya melalui bacaan penuntun, dan dengan analisis kinerja, metode ini akan menjadi metode yang paling pas untuk pengembangan diri, misalnya memberikan presentasi dan memimpin pertemuan-pertemuan.
J. Faktor penghambat Pengembangan diri
Faktor yang menghambat diri kita untuk berkembang
1. Faktor yang berasal dari lingkungan.
Sistem yang dianut. Kadang-kadang sistem yang berlaku dalam lingkungan kita, apakah dalam pekerjaan pendidikan atau lingkungan sosial di mana kita berada, tanpa disadari menghambat pengembangan diri kita, misalnya diberlakukannya sistem senioritas dalam jenjang jabatan di mana kita bekerja. Tanggapan atau sikap/kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan. Kadang-kadang tradisi atau kebiasaan yang berlaku menghambat perwujudan dari perkembangan diri seseorang.
2. Faktor yang berasal dari diri individu sendiri.
Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas. Faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Kadangkadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
3 .Faktor usia.
Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.
K. Solusi mengatasi hambatan dalam pengembangan diri
Memang banyak aspek penghambat pengembangan kepribadian kita, namun sebenarnya masalah itu bisa diatasi dengan cara:
Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yang diikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadi lebih baik.
·         Anda tidak akan dapat mencapai kemajuan apabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama. Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipun dapat membuat anda merasa kurang nyaman.
·         Anda harus berusaha menghentikan kebiasaan yang tidak baik dengan sungguh-sungguh.
·         Semakin lama anda tenggelam dalam perilaku yang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harus berjuang untuk menghentikannya.
·         Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akan gagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara. Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapat berakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya, ketimbang mengindar.
·         Makin sering anda berfikir bahwa anda tidak berguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan, semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
·         Kalau anda ingin menemukan kedamaian dan kegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untuk melakukannya.
Sikap pengembangan diri perlu dibangun karena menentukan gaya manajemen pengembangan diri anda. John Maxwell dalam The Winning Attitude; Your Key to Personal Success (1993) menyimpulkan bahwa sikap hidup menentukan tindakan, pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terima dari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasil akhir, cara pandang yang positif dan optimis. Ia juga menyatakan, sikap anda sekarang adalah hasil dari sikap-sikap anda selama ini. Oleh karena itu sangat tepat jika kita selalu berpegang pada pesan Nabi saw dalam hadits riwayat al-Bukhari, segala aktivitas ditentukan oleh niat dan seseorang akan menuai hasil aktivitasnya sesuai dengan niatnya. Niat itulah sebenarnya yang merupakan benih dari sikap diri sehingga perlu dijaga kesucian dan kekuatannya. Dengan demikian, niat dapat memberikan energy positif dalam pengembangan diri. Nabi juga bersabda bahwa sangatlah beruntung seseorang yang senatiasa menyibukkan diri dengan kekurangannya, ketimbang mengorek kekuarangan orang lain. (QS. Ali Imran: 110-194)
Setelah mengetahui hal diatas bru kita masuk ke program diri.
PENGERTIAN PROGRAM DIRI
Adalah suatu perencanaan yang mencakup kuantivikasi yang akan dilaksanakan. Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah juga disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup:
1.   empat bidang
2.      jenis layanan dan kegiatan pendukung,
3.      format kegiatan, sasaran pelayanan
4.      volume/beban tugas konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/ madrasah. Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis program, yaitu:
a.       Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
b.      Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
c.       Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
d.      Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan
Sumber:http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2176261-pengertian program/#ixzz1bQCN7D00
Bagi kebanyakan orang pengembangan diri masih merupakan kata yang abstrak. Apa itu cuma sekedar pemberian motivasi ketika Anda sedang down? Apa hubungan pengembangan diri dengan kreatifitas? Kapan itu harus dilakukan?

Dari sekian banyak pengertian mengenai pengembangan diri, saya ingin menyimpulkan bahwa pengembangan diri dimulai dari pengetahuan tentang:
1.        Siapa diri kita
2.        Apa yang kita mau dan tujuan kita
3.        Apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu
Tiga hal ini menjadi peta dasar untuk pengembangan diri kita. Untuk mencapai apa yang kita mau kita harus tahu siapa diri kita dan apa yang kita punya untuk mencapai tujuan itu. Dari sana kita bisa menyiapkan diri dengan belajar, berusaha, dan bekerja.
Pengembangan diri merupakan topik yang luas karena didalamnya ada manajemen waktu, personal goal setting, creative thinking, self healing, motivation, problem solving dan masih banyak lagi. Tetapi kita selalu kembali ke 3 hal diatas karena pengembangan diri merupakan proses yang harus terjadi di dalam DIRI SENDIRI, bukan orang lain. Artinya kita menciptakan kondisi baru di luar dengan melakukan perubahan di dalam diri sendiri.

MENURUT SAYA
Program diri harus dimiliki setiap orang tuk menjadi orang yang lebih baik, semangkin baik, dan trus menjadi baik, dengan sebuah program yang telah dibuat dan harus berpengan pada program tersebut.
Baik lah sekian yang bisa saya tulis tuk tugas ini mohon agar tugas saya ini bisa diterima.
Terima kasih.